Review Komik Tiap Detik pt.1
Review buku, cerita, setting dan art
Review Sejarah Buku Komik Tiap Detik
Menurut facebook author, page penerbit dan blog author yang kami temukan, komik tiap detik berawal dari sebuah webcomic di ngomik.com [...] dan memiliki respon baik dari pembaca di situs tersebut, saat kami cek sendiri di ngomik.com webcomic dengan 12 ribu subscriber ini sudah lama tidak aktif lagi sejak 1 tahun lebih, namun masih bisa dilihat respon yang didapat sangat positif dari para pembaca disana.
Di ngomik.com ada 3 chapter premium yang memerlukan uang real untuk dapat di akses seharga 2000 rupiah. Walau ada yang memerlukan uang real ternyata komik ini berhasil menjadi komik nomor satu yang paling populer dan diminati saat masih aktif di ngomik.com, saat ini pun masih menjadi salah satu komik yang populer dengan menempati posisi kedua teratas di ngomik.com setelah komik Si Juki. [...]
Dari situlah kemudian dari informasi yang kami terima, sang author komik tersebut mengirim komiknya ke penerbit koloni, sebuah anak cabang dari penerbit m&c yang menerbitkan khusus komik buatan dalam negeri dan berhasil diterima untuk dicetak.
Review Bentuk Fisik Buku Komik Tiap Detik
Buku komik tiap detik di beri tag harga dari penerbit sebesar Rp. 38.000,00 namun di lapangan terutama untuk toko buku gramedia luar pulau Jawa harganya bisa mencapai Rp. 45.000,00 lebih mahal 20 ribu rupiah dari komik luar negeri yang biasa ditemukan di toko buku, menurut informasi yang kami tanyakan dengan chat dari page penerbit lokal harga komik Indonesia rata-rata memang lebih mahal dari komik luar dikarenakan komik luar cetakanya bisa mencapai jutaan kopi diseluruh dunia yang membuat harganya bisa di buat lebih murah, sedangkan komik lokal cetakanya hanya pada kisaran lokal saja.
Dengan tebal kurang lebih 200 halaman, Komik Tiap Detik buatan Renato Reimundo Junior ini mempromosikan dirinya sebagai komik bergenre romansa komedi dengan titik berat komedinya.
Desain cover dan back covernya sangat menggoda, dari pilihan warna dan karakter yang imut-imut menghiasi hampir tiap sudut cover dan back cover. Dengan ditambah sentuhan samping buku berisi gambar karakter pada komik, judul dan nomor buku, memudahkan untuk para kolektor buku yang suka menaruh bukunya menyamping seperti salah satu dari teman kami.
Kami tarik kesimpulan dari cover dan bentuk fisik buku yang enak di pegang dan desain grafis layout cover yang menarik memang sangat menjual, tapi apakah isinya juga sama bagusnya?
Review Cerita Komik Tiap Detik
Premis ceritanya seorang anak SMA bernama Teo yang karena salah paham terjebak kedalam cinta segitiga, dengan fokus komedi acak yang tiba-tiba terjadi karena kesalahpahaman yang mengelilingi si karakter utama.
Masih banyak hal yang kami belum mengerti dari segi cerita mungkin karena memang komiknya masih bersambung, yang kami tangkap. Karena Teo salah mengirim surat ke sahabat baik wanita idamanya dan justru malah diterima jadi pacar oleh cewe sahabat temanya itu dia terpaksa mengikuti flow dan berpura-pura memang surat itu untuk cewe teman wanita idamanya yang bernama Erina, karena dia pikir cewe idamanya yang bernama Riya akan marah dan membencinya jika ketahuan.
Dari hal tersebut chapter-chapter berikutnya kebanyakan humor acak seperti tiba-tiba Teo salah masuk wc atau bagaimana karakter pada komiknya saling berinteraksi dengan penuh salah paham seperti saat Teo malah justru jadi ketua di sebuah geng sekolah. Sambil plotnya di bawa perlahan maju dengan dibumbui foreshadowing menggunakan flashback / mimpi yang kami sudah bisa sedikit menduga apa yang akan terjadi.
Yang menurut kami agak merasa kurang adalah pacing yang pembaca langsung dihadapkan dengan Erina yang harus pindah ke Eropa pada volume pertama buku yang kemudian tiba-tiba tidak jadi karena usaha teman-teman sekelasnya, memang pointnya bagus dimana dengan persahabatan bisa membantu temanmu keluar dari kesulitan, tapi alangkah baiknya jika arc tersebut distretch / di perpanjang 3~4 chapter sebelum kesimpulan. Kami tidak suka filler tapi arc yang terlalu cepat menuju kesimpulan seperti episode di seri Power Ranger kami juga kurang menikmatinya.
Kami tarik kesimpulan untuk cerita, orang yang menyukai humor acak dan spontan dengan bumbu percintaan sederhana tanpa drama yang terlalu dalam akan menyukai komik ini. Untuk yang mencari drama serius sebaiknya mencari alternatif lain.
Review Setting Cerita Buku Komik Tiap Detik
Sebelum membicarakan setting cerita kami akan berusaha bersifat netral menghadapi topik ini, kami tidak mau menjadi reviewer yang marah hanya karena tidak ada bukit Surabaya di dunia nyata yang sama seperti ada di film Battle of Surabaya, atau menjadi kritikus yang tidak open minded saat menghadapi sebuah cerita fiksi dan mengharuskan semua keadaanya sama dengan dunia nyata, karena kami yakin ada genre tersendiri untuk hal tersebut yaitu genre dokumenter.
Komik Tiap Detik diceritakan di dunia fiksi, dimana di Indonesia ada kota fiksi bernama Ciranca di Jawa Barat. Begitulah yang kami tangkap dari salah satu post facebook sang author komik tiap detik. Hal tersebut sudah banyak ditemukan di karya literatur lain seperti kota Gotham Batman atau Kota Central City the flash, kedua kota tersebut memang tidak ada di dunia nyata dan kadang digambarkan berlebihan dari keadaan kota di dunia nyata, seperti teknologi yang lebih maju atau bangunan yang terlalu modern.
Sayangnya, hal-hal tersebut tidak dijelaskan terlebih dahulu pada awal komiknya, contoh saat Batman dimulai Kota Gotham dijelaskan terlebih dahulu, sehingga pembaca langsung menangkap jika mereka sedang membaca cerita yang terjadi di kota fiksi. Jujur kami sendiri sebelum melihat post dari sang author merasa settingnya terlalu membingungkan jika disebut Indonesia.
Tentu saja kami tahu di Indonesia bangunanya beragam, ada yang mengikuti bangunan modern, terlihat mewah seperti bangunan di eropa, terlihat asia seperti di cina. Contohnya seperti di Bandung daerah cipaganti banyak bangunan yang beragam bentuknya atau di Jakarta yang lebih beragam lagi.
Namun tetap saja penjelasan di awal tentang setting cerita itu perlu, Jika Toaru Majutsu No Index tidak menjelaskan keadaan settingnya di awal-awal cerita kami pun akan bingung, karena tidak ada kota di Jepang yang memiliki banyak kincir angin di tengah kota seperti itu kan?
Kami tarik kesimpulan, setting cerita tidak ada masalah namun alangkah baiknya ada penjelasan dari awal dengan cara monolog atau pengenalan.
Review Art Buku Komik Tiap Detik
Art bagus atau tidaknya memang relatif, Komik Jepang atau manga kami bisa memberi contoh beberapa yang artnya serasa kurang seperti "Elfen Lied" dan "Hunter X Hunter" versi komiknya, terutama Hunter X Hunter yang artnya paling tidak konsisten dan naik turun (terlebih lagi hiatus terus menerus) Namun tetap memiliki banyak fans sampai punya anime sendiri.
Tapi dilain sisi ada komik Jepang yang artnya sangat detail dan memanjakan mata seperti "I am Hero" dan "bride of the water God" tapi sayangnya tidak terlalu menjual atau punya anime sendiri.
Apakah topik ini akan kembali lagi menjadi Art VS Plot?(kami akan bahas lain waktu karena merupakan topik menarik) Kami berusaha untuk tidak membahas hal tersebut kali ini dan mencoba melihatnya dari segi yang netral.
Bagaimana dengan Komik Tiap Detik? Sayangnya untuk kosintensi malah jatuh ke kategori Hunter X Hunter, gambarnya kadang terlihat sangat apik dan penuh detail namun di beberapa tempat kadang seperti digambar saat mengantuk.
Tidak banyak perubahan dengan yang ada di ngomik.com hanya perubahan-perubahan kecil dengan beberapa halaman tambahan dan satu chapter baru, mungkin untuk menjaga loyalitas pembaca onlinenya.
Namun mengkesampingkan hal tersebut gaya penggambaran manga yang mengarah ke moe ini memang cukup baik untuk penggemar gaya penggambaran ini, terlepas dari ketidak konsistenan artnya. Terutama ketiga karakter heroine utama yang digambarkan sangat imut.
Sayangnya untuk karakter pria, komikusnya seperti kurang menguasai penggambaran karakter pria atau hanya fokus terhadap karakter wanitanya saja.
Kami tarik kesimpulan, Art pada komik Tiap Detik kadang tidak konsisten seperti pada manga Hunter X Hunter dan ada kesalahan porposi seperti pada Elfen Lied, namun cara penggambaran yang moe dan fokus imut yang diberikan pada ketiga karakter heroine utama menjadi daya tarik yang tidak bisa di bantah.
Kesimpulan Review Buku Komik Tiap Detik.
Komik ini menurut kami dari 5 bintang yang bisa diterima untuk sebuah karya, kami berikan 3/5 dikarenakan Art yang kurang konsisten dan Plot yang terlalu terburu-buru, namun humor random dan cerita kesalah pahamanya enak untuk diikuti oleh para penggemar genre yang sama. Membuat penasaran apa yang bisa terjadi selanjutnya.
Lalu kenapa komik ini menjadi sebuah komik yang kontroversial? Bagaimana bisa komik ini diterima publik umum (respon dari publik umum yang bukan pelaku seni) namun tidak disukai oleh beberapa kalangan author, illustrator dan komikus juga? Kami akan coba kupas tuntas di review pt2 [...]
Baca lebih jauh di bagian kedua : http://www.jejaklangkah.tk/2016/05/review-komik-tiap-detik-pt2.html
Baca Juga Siapakah Author Komik Tiap Detik
http://www.jejaklangkah.tk/2016/05/siapakah-author-komik-tiap-detik.html
http://www.jejaklangkah.tk/2016/05/siapakah-author-komik-tiap-detik.html
Baca Juga fakta-fakta Komik Tiap Detik : http://www.jejaklangkah.tk/2016/05/fakta-komik-tiap-detik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar